Peran Motivator dalam Public Speaking dan Tujuan Pidato Saya.

how-i-overcame-the-fear-of-public-speaking_source_flickr_2_1

Dalam teori public speaking, jika makna dan tujuan public speaking adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan kepada orang banyak dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan dan memberikan informasi kepada banyak orang maka setidaknya seorang motivator berperan untuk influence atau mempengaruhi audiences agar merubah sikap, pandangan politik atau mengarahkan agar orang lain berubah sikap atau perilaku khalayak. Tema materi kegiatan ini ditentukan dengan power of words yang mengandung makna. Peran motivator dalam public speaking itu sangat penting, karena bisa mempengaruhi semangat hidup anda. Dengan semangat yang begitu menggebu dari sang motivator dan dengan rangkaian kalimat yang terucap dari bibir seketika menyihir para audiens. Apalagi dengan gaya berbicaranya yang khas dan penuh dengan keyakinan yang menimbulkan sebuah energi besar yang dapat membangkitkan puluhan atau ratusan orang pendengarnya. Kita butuh seorang motivator yang selalu ada di mana pun dan dalam kondisi apa pun kita berada. Seorang motivator tidak akan mampu memenuhi setiap harapan kita. Mereka hanya berusaha memberikan energi kehidupan untuk selanjutnya kita lah yang bertugas memeliharanya.

Ada sedikitnya tiga tujuan utama sebuah kegiatan Public Speaking dilakukan.

Pertama; Informasi (Information) atau hanya sekedar memberi pesan.

KeduaInfluence atau mempengaruhi. Mempengaruhi audiens agar merubah sikap, pandangan politik atau mengarahkan orang lain agar berubah sikap atau perilaku khalayak. Tema materi kegiatan ini biasanya ditentukan dengan kekuatan kata (Power of words) yang mengandung unsur filosofi.

KetigaParticipated In atau mengikuti. Berbgai penafsiran bahwa dalam tujuan ini, kegiatan Public Speaking dianggap sebagai following issue saja. Mendukung kondisi audiens (khalayak) dengan menempatkan diri sebagai orang yang simpatik. Memberi dukungan moral kepada audiens yang sedang mengalami kesusahan karena bencana alam, membangkitkan mereka dengan menunjukkan empatik, memberi penghiburan dengan penuh perhatian.

Dalam pidato saya tentang seks education memiliki tujuan yang jelas. Yaitu :

  1. Memberikan informasi tentang pentingnya seks education dini
  2. Memberi pandangan kepada audience tentang bahaya apa saja yang didapat ketika seks education itu di abaikan
  3. Sebagai rasa prihatin dan empatik kepada anak remaja zaman sekarang yang pergaulanya lost control dan merugikan diri sendiri serta merisihkan masyarakat
  4. Memberi contoh-contoh nyata tentang bahaya nya apabila para remaja mencari tahu sendiri tentang arti seks tanpa bimbingan orang dewasa.
  5. Memberi dukungan moral kepada audience bahwasanya memberi seks education jika dituturkan dengan baik dan benar kepada anak kita bukanlah suatu hal yang tabu dan vulgar.
  6. Memberi keyakinan akan pentingnya seks education bahwasanya hal itu perlu diterapkan agar tidak terjadi lagi aborsi, putus sekolah akibat mengandung, pemerkosaan hingga pembunuhan.
  7. Mempengaruhi atau mengubah pandangan persepsi audience.
  8. Berpartisipasi menyuarakan stop aborsi dan seks bebas pada usia remaja.

10 Magic Public Speaking dan contoh Penerapannya dalam Tema Pidato Saya

header

Kemampuan Public Speaking atau berbicara di dean umum ini adalah kemampuan yang tidak banyak dimiliki orang, namun harus untuk di pelajari. Siapapun yang dapat menguasai dan mampu mengaplikasikan keahlian tersebut tentunya akan dapt mudah memasuki pikiran khalayak atau audiencenya. Setelah seorang Public Speaking memahami betul keahlian tersebut, maka tidak akansulit pula bagi pembicara untuk dapat menerka reaksi audience dan menyampaikan makna yang di maksudkannya hingga benra-benar di fahami oleh pendengar.

Public Speaking memiliki 10 keahlian mendasar yang wajib untuk difahami dan di kuasai. Hal inilah yang akan menjadi tolak ukur kualitas dan kuantitas pembicaranya :

  1. Language Proficiency

Adalah teknik penguasaan bahasa, teori, dan sumber-sumber informasi yang mampu menarik secara kuat perhatian dan pemikiran para pendengar. Dengan pembendaharaan bahasa yang dimiliki, serta gaya dalam penyampaian akan semakin mudah menarik perhatian pendengar.

Contoh : Saat saya berpidato saya menyampaikannya dengan menjelaskan teori-teori mengenai seks education dan bahkan contoh yang saya gunakan informasinya saya ambil dari hasil survey komisi perlindungan anak yang dilakukan pada tahun 2012 tentang seberapa banyak siswa SMP dan SMA melakukan hubungan seks pranikah.

  1. Say it Right

Maksudnya adalah seorang pembicara harus dapat melafalkan kalimat dengan benar, tidak di perkenankan membawa logat asli yang membuat pengucapan kalimat menjadi aneh atau tidak dapat di mengerti.

Contoh : saat saya menyampaikan pidato saya melafal kata efektif dengan benar bukan epektip.

  1. Charismatic Speaker

Seorang pembicara haruslah menguasai materi dan faham betul akan apa yang di katakan, agar saat menyampaikan materi tidak membuanya gugup sehingga terlihat tidak memiliki kualitas yang baik sebagai pembicara.

Contoh : Sebagai seorang speakers, walaupun masih tahap berlatih saya rasa ketika kemarin saya berpidato tidak ada kata sumbang yang saya gunakan seperti “eeeee” “hmmmm” dsb. Kalimat dan materi yang saya sampaikan tersusun dengan benar dan saya kuasai betul-betul sehingga tidak membuat para audience pusing mendengarnya.

  1. Body Language

Karakteristik gerakan anda saat di atas pangung adalah cerminan bagaimana mental anda saat itu, jika pembicara melakukan gerakan yang aneh dan membuat audience merasa tidak nyaman melihatnya, sebaiknya berhenti melakukan gerakan aneh atau turun saja dari panggung. Pembicara dengan gerakan aneh yang jelas menampilkan dirinya over akting atau over nerveus adalah pembicara dengan kualitas buruk.

Contohnya : Saya cukup percaya diri dengan penampilan saya kemarin. Berpakaian formal dengan high heels, dan ketika dipanggung pun saya nyaman dengan apa yang saya kenakan sehingga saya tidak terlalu banyak melakukan gerakan yang tidak perlu seperti membenarkan rok saya, garuk-garuk kepala dsb.

  1. Confident and Nervous

Adalah ketidak siapan mental sang pembicara saat naik ke panggung atau podium. Hal ini dikarenakan belum terbiasanya atau ketidak siapannya terhadap pandangan berbagai kalangan audience.

Contoh: Karena saya telah menguasai materi nya dan cukup PD dengan penampilan saya, ketika di atas panggung pun rasa canggung,nervous,tidak percaya diri ataupun gugup tidak saya rasakan.

  1. Show Case

Semacam ice breaking yang berfungsi untuk mencaikan suasana agar pembicara lebih dapat di perhatikan dan mendapat perhatian dari audience. Caranya adalah dengan membangun semangat atau membuat lelucon sederhana.

Contoh : selama 15 menit saya berpidato, tidak melulu tentang materi yang kaku yg saya bawakan. Saya menyempatkan bercerita tentang kisah ponakan saya yang tentu nya masih berhubungan dengan tema sebagai ice breaking agar audience tidak mengantuk dan bosan.

  1. Consideration of alternative Solutions

Pembicara disarankan memberikan pertimbangan pada beberapa pendapat audience dan narasumber yang mendekati topik dan temamateri pembicaraan.

Contoh : “Ketika para remaja mulai merasakan efek negativ dari kurang nya seks education yang diberikan orang tua dan pendidik di sekolah, salah siapa kah ini? Atau memang hal tersebut saat ini telah menjadi tren?” pernyataan tersebut saya ucapkan di pidato saya dan mungkin saja menimbulkan banyaknya pendapat yang bermunculan dari audience.

  1. Sleigh Audience in your opinion

Membuat audience memiliki opini dan pemikiran yang sama seperti pembicara sehingga timbul kesepahaman antara kedua pihak. Karena pembicara baru dapat dikatakan sukses apabila audience nya dapat terpengaruh oleh materi yang di sampaikannya.

Contoh : “Seharusnya sebagai orang tua kita harus memberkan seks education dini pada anak kita agar mereka paham betul apa saja bahaya dari seks itu sendiri jika dipraktikan dengan tidak benar. Dan saya rasa hal ini bukan saja tanggung jawab orang tua namun guru disekolah serta peran pemerintah juga penting dalam mensosialisasikan tentang apa itu seks kepada para generasi muda” kalimat yang saya ucapkan saat menyampaikan pidato dan disepakati oleh audience.

  1. Draw great conclusions

Kesimpulan adalah inti dari materi panjang lebar yang telah di sampaikan. Kesimpulan yang diberikan haruslah dpat tertanam di benak para audience agar materi yang tersampaikan tidak serta merta mejadi sebuah angin lalu. Maka pembicara harus dapat mempu menarik perhatian audience untuk yang terakhir dengan membuat mereka merasa bangga telah mendengar materi dari sang pembicara.

Contoh : “Mari kita menjadi orang tua yang bisa menerapkan seks education dengan baik kepada anak-anak kita nanti agar mereka terhindar dari bahaya seks itu sendiri” Kalimat kesimpulan yang saya berikan ini mengandung makna penyemangat dan senantiasa diingat oleh audience.

  1. Show Empathy at the End Speech

Menutup pembicaraan juga adalah salah satu aspek paling penting yang terakhir kali harus dilakukan oleh pembicara. Tuturkata yang baik dan empati yang di berikan dengan tulus oleh pembicara kepada pendengar dapat menimbulkan kesan lebih pada audience sehingga akan semakin merasa bahwa pembicara adalah benar orang yang berkualitas.

Contoh : “semoga generasi anak bangsa kita nanti bisa lebih baik dan bisa berkarya serta bisa membanggakan bangsa kita “. Kalimat tersebut saya ucapkan saat diakhir pidato sebagai kalimat perpisahan yang menyemangati.

Itulah 10 magic public speaking yang saya rasa telah saya lakukan dan terapkan ketika saya berpidato kemarin.

Analisis Pidato Berdasarkan Teori 3 Pilar Komunikasi Retorika : Ethos, Pathos, Logos

552aaa326ea834db0e8b4567

Pada praktikum public speaking semester 5 ini, saya berpidato dengan judul “SEKS EDUCATION” mungkin tema yang saya angkat kali ini cukup berani dan berbeda dari topik kebanyakan yang dibahas oleh remaja seusia saya. Namun saya rasa hal ini cukup menarik untuk disampaikan dan saya rasa masyarakat harus paham tenang arti pentingnya seks education terutama bagi anak-anak dan remaja.

Selama ini, jika kita berbicara mengenai seks, maka yang terbersit dalam benak sebagian besar orang adalah hubungan seks. Padahal, seks itu artinya jenis kelamin yang membedakan pria dan wanita secara biologis. Orang pasti akan menganggap tabu jika membicarakan tentang seks, dianggapnya seks education akan mendorong remaja untuk berhubungan seks. Sebagian besar masyarakat masih berpandangan stereotype dengan membahas tentang seks seolah sebagai suatu hal yang vulgar.

Pendidikan seks adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan,kejiwaan dan kemasyarakatan.

Faktor utama yang menjadi landasan mengapa begitu pentingnya memberikan seks education kepada anak/remaja adalah ketidakpahaman mereka mengenai seks itu sendiri dan keengganan para orang tua untuk menjelaskan tentang itu kepada anak-anaknya. Usia remaja merupakan masa-masa dimana anak ingin berkembang dan memiliki rasa keingin tahuan yang tingg. Bermula dari rasa penasaran maka mereka akhirnya mencari tahu sendiri makna dari seks tersebut. Tidak adanya arahan yang jelas dari orang tua membuat mereka tidak faham tentang bahaya seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka. di lingkungan sosial masyarakat, hal ini ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu. Dampak dari ketidakfahaman remaja tentang sex education ini, banyak hal-hal negatif terjadi, seperti tingginya hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, penularan virus HIV dan sebagainya.Oleh sebab itu pentingnya bagi orangtua ntuk memberikan seks education kepada anaknya agar mereka tidak mencari tahu sendiri dan menjadi salah langkah.

Dalam waktu 15 menit saya berpidato tentang seks education, saya berprihatin dengan menjelaskan efek negativ yang ditimbulkan apabila orang tua terlalu menganggap remeh penjelasan tentang seks. Sejatinya bukan hanya beban orang tua saja untuk memberikan seks education pada anak dan remaja, namun para pengajar di sekolah juga memiliki peran penting untuk memberi edukasi tentang seks. Efek yang ditimbulkan sangat miris dan membuat hati menangis. Sebut saja saat ini banyak anak SD yang memperkosa temannya sendiri atau banyak remaja yang terpaksa berhenti sekolah karena telanjur mengandung. Hasil survey menurut Komisi Perlindungan Anak pada tahun 2012 lalu sebanyak 62,7% remaja SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seks pra nikah. Fakta lain yang cukup menjelaskan bahwa penting nya seks education adalah banyaknya kasus pembuangan bayi yang terjadi dinegeri kita. Cukup miris bukan?

Dari beberapa hal yang saya sampaikan pada saat praktikum public speaking dapat dianalisa logos, ethos pathos nya. Mari kita bahas satu persatu.

  1. Logos, Logos adalah isi dari argumen yang menarik dari sisi logika. Selain itu logos adalah sesuatu yang berhubungan dengan argumen yang logis. Data-data yang disajikan harusah akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah dipahami akan semakin meningkatkan dimensi ethos dari sang pembicara. Nilai logos pada pidato saya terletak pada saat saya menjabarkan apa itu seks education dan efek positif dan negativ apa yang akan didapat ketika itu diterapkan. Hal tersebut saya jabarkan satu-satu dan diperkuat dengan contoh yang banyak terjadi di masyarakat. Pidato saya sangat logis dan terdapat fakta-fakta yang bisa di buktikan.
  2. Ethos, Ethos adalah karakter (kredibilitas) dari seorang pembicara. Logos adalah bukti logis yang disampaikan oleh pembicara. Pathos adalah hubungan emosional antara presenter dengan audiens.Ethos adalah komponen di dalam argumen yang menegakkan kepercayaan pendengar terhadap kompetensi sang pembicara. Dalam prinsip persuasi bisa termasuk ke dalam prinsip otoritas dan rasa suka. Wawasan, etika dan karakter orang yang menyampaikan argumen haruslah meyakinkan. Pada saat saya menyampaikan pidato, saya dipercaya untuk menyampaikan dan menjelaskan detail dari tema apa yang saya angkat dan hal ini dibenarkan oleh dosen saya. Hal ini merupakan nilai ethos pada pidato saya. Yaitu kredibilitas serta kepercayan yang diberikan oleh dosen saya serta didengarkan dengan baik oleh teman-teman saya.
  3. Pathos, Pathos  adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen dari sisilogos dan kompetensi komunikator dari sisi ethos. Penyampaian argumentasi denganpathos inilah yang menguatkan unsur persuasinya. Pathos adalah penentu dari persetujuan pendengar pada pemaparan sang pembicara. Bujukan yang menyasar kepada segi emosi bisa berupa cara penyampaian pesan yang bersemangat dengan bentuk cerita, analogi, atau metafora untuk mengantarkan nilai-nilai secara empatik. Pembicara bisa juga menggunakan imajinasi, harapan, bahkan ketakutan dariaudiens. Kelima prinsip persuasi lainnya bisa dimasukkan disini. Contoh pathos dalam pisato saya adalah rasa prihatin dan empati saya dengan para generasi muda di setujui oleh dosen juga teman-teman saya. Dan menurut saya siapa pun akan setuju jika demi keamanan dan keselamatan anak/remaja yang saat ini semakin memprihatinkan saja pergaulannya.

Itu kira nya analisis 3 pilar komunikasi pada saat melakukan pidato yaitu logos, ethos, pathos yang terkandung ketika saya menyampaikannya. Kesimpulan dari pidato saya kemarin adalah bahwa saya ingin menjabarkan pentingnya seks education dini khusus nya bagi anak dan remaja sehingga mereka bisa menghindari bahaya apa saja yang akan timbul jika mereka salah dalam bertindak. Dan dengan adanya seks education tingkat kenakalan remaja bisa saja menurun. Tentu nya para orang tua serta pengajar yang mendidik di sekolah harus menjelaskan dengan perlahan dan hati-hati jangan sampai si anak nanti salah persepsi dan malah timbul keinginan untuk mencoba. Kelemahan pidato saya dalam beretorika mungkin pembahasannya belum mendalam dan apa yang saya sampaikan hanya berdasarkan apa yang saya lihat dan ketahui tanpa diteliti lebih jauh.

Target Of Master Ceremony

maxresdefault

 

Master of Ceremony atau MC adalah orang yang berperan sebagai pemandu dalam suatu acara atau event. Menjadi seorang MC bukanlah hanya sekedar membuka acara, menginformasikan susunan acara pada audience dan menutup acara saja. Seorang MC harus mampu mengendalikan atensi audies, mampu memastikan bahwa acara berjalan sesuai dengan rencana serta menghibur audiens agar tidak merasa kecewa. Untuk menjadi MC yang handal, seorang MC memiliki 5 target yang harus dipenuhi yaitu.

  1. On Thematic,

Seorang MC harus memahami betul tema yang akan disampaikan pada khalayak yang dihadapinya. Sangat penting bagi MC untuk memahami hal-hal mendasar tentang tema cara dan latar belakangnya serta suasana dan audiensnya sehingga hal-hal yang disampaikannya tidak melenceng dari konteks tema yang sudah ditentukan. Karena itu, MC dan Panitia pelaksana haruslah melakukan briefing secara seksama sebelum acara dimulai.

Contoh: Pada saat memandu acara pesta ulang tahun, maka hendaknya MC berbicara seputar ulang tahun si A. Tidak berbicara tentang pesta pernikahan apalagi grand opening suatu gedung. MC juga hendaknya berekspresi senang gembira dan ceria karena sedang berada di suasana yang bahagia tidak bersedih dan lesu meskipun sedang ada masalah pribadi.

  1. On Schedule (Run Down),

Seorang MC harus menguasai Run Down acara dan memastikan bahwa susunan acara berjalan sesuai yang dijadwalkan (On Schedule). Kemampuan MC dalam mencapai target run down yang sudah disusun beserta dengan durasinya sangatlah penting untuk kesuksesan acara. Bila ada perubahan dalam rencana jangan biarkan audiens terlalu lama menunggu (harus konsekuen terhadap schedule time).

Contoh : dalam sebuah acara, sesi coffee break dijadwalkan hanya akan berlangsung selama 15 menit, namun ternyata pada waktu yang sudah ditentukan audiens masih banyak yang belum kembali ke ruangan. Jika hal itu terjadi seorang MC yang handal tidak boleh berdiam diri dan menunggu sampai audiens datang dengan sendirinya, jsutru MC harus mampu ‘memanggil’ audiensnya kembali ke ruang acara dengan menarik atensi mereka dan melanjutkan acara sesuai dengan run down-nya.

  1. On Opening,

Penting bagi seorang MC untuk mampu mengucapkan salam pembuka atau greetings dengan baik (mahir). Salam pembuka yang diberikan oleh MC akan dapat mempengaruhi atensi Audiens karenanya harus dilakukan dengan baik, tidak perlu bertele-tele dan sebaiknya bersifat universal (bukan hanya menyapa golongan atau kelompok tertentu saja).

Contoh: Misalnya dalam sebuah acara hadir kepala desa A dan kepala desa B beserta dengan wakil kepala desa, sekertaris desa dan perangkat desa lainnya. Maka daripada menyebut satu persatu nama dan jabatan sang pejabat, MC bs menyebut “Selamat datang bagi pejabat desa A dan B yang terhormat beserta seluruh jajarannya” dengan demikian salam itu tidak bertele-tele.

  1. On performance,

Seorang MC haruslah tampil dengan percaya diri, prima dan penuh dengan persiapan yang matang. Penting bagi MC untuk memperhatikan penampilan dirinya. Mulai dari ujung rambut hingga ujung sepatu. Selain persiapan fisik, MC juga harus sudah memiliki pengetahuan umum mengenai suasana acara. Sangat tidak dibenarkan seorang MC datang terlambat ke lokasi acara karena dapat menyebabkan performa MC menjadi kacau berantakan. Malahan sangat dianjurkan bagi MC untuk melakukan Gladi Resik sebelum acara dilaksanakan untuk meminimalisir kesalahan saat acara berlangsung kemudian.

Contoh: Seorang MC bicara tidak terbata-bata, mampu mengucapkan semua kata dan istilah dengan artikulasi yang benar, mengenakan pakaian yang pantas dan rapi. Menguasai panggung dan percaya diri dan mampu mengusai audiens dengan cara-cara yang benar bukannya karena dia terpeleset di panggung atau karena salah kostum. Berdiri dengan postur yang benar (tegak), tidak membungkuk atau berpose dengan seenaknya. Bersemangat dari awal hingga akhir acara.

  1. On closing,

Penting bagi seorang MC untuk mampu membuat closing atau penutup dengan baik. Penutup itu umumnya berupa ucapan terima kasih atau conclusion. Meskipun dilakukan diakhir acara, closing harus dilakukan dengan antusias dan sungguh-sungguh. MC yang handal akan mampu memberikan closing acara yang berkesan. Dengan memberikan kesan yang baik di akhir acara kekecewaan audiens terhadap acara bisa dihindari.

Contoh: Dengan memberi compliment atau penghargaan kepada audiens seperti “Malam ini sungguh meriah, tepuk tangan untuk anda yang luar biasa” . Atau dengan memberikan ”quote” atau pesan yang istimewa dan berkesan sesuai dengan tema acara atau dari kesimpulan pembicara.

Retorika & Tokoh Retorika Dunia.

 

Retorika adalah suatu gaya/seni berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alami (talenta) dan keterampilan teknis. Dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang dipergunakan dalam proses komunikasi antar manusia. Kesenian berbicara ini bukan hanya berarti berbicara secara lancar tampa jalan pikiran yang jelas dan tanpa isi, melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat, jelas, padat dan mengesankan. Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat.  Ber-retorika juga harus dapat dipertanggungjawabkan disertai pemilihan kata dan nada bicara yang sesuai dengan tujuan, ruang, waktu, situasi, dan siapa lawan bicara yang dihadapi.
Titik tolak retorika adalah berbicara. Berbicara berarti mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai suatu tujuan tertentu (misalnya memberikan informasi atau memberi informasi). Berbicara adalah salah satu kemampuan khusus pada manusia. Oleh karena itu pembicaraan setua umur bangsa manusia. Bahasa dan pembicaraan ini muncul, ketika manusia mengucapkan dan menyampaikan pikirannya kepada manusia lain.
Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran , kesenian dan kesanggupan berbicara. Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, retorika berarti pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkan kata – kata yang tepat, benar dan mengesankan.

Berikut 5 tokoh retorika dunia.

  1. Soekarno

Dr.(H.C.) Ir.H. Soekarno nama lahir : Koesno Sosrodihardjo lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.

Kata-kata orator nya yang terus di kenal adalah :

  • “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
  • “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
  • “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” [Ir. Soekarno, Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961]

 

  1. Nelson Mandella

Nelson Rolihlahla Mandela lahir di Mvezo, Afrika Selatan, 18 Juli 1918 – meninggal diJohannesburg, Afrika Selatan, 5 Desember 2013 pada umur 95 tahun) adalah seorang revolusioner anti-apartheid dan politisi Afrika Selatan yang menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan sejak 1994 sampai 1999. Ia adalah orang Afrika Selatan berkulit hitam pertama yang memegang jabatan tersebut dan presiden pertama yang terpilih melalui keterwakilan penuh, dalam sebuah pemilu multiras. Pemerintahannya berfokus pada penghapusan pengaruh apartheid dengan memberantas rasisme, kemiskinan dan kesenjangan, dan mendorong rekonsiliasi rasial. Selaku nasionalis Afrika dan sosialis demokratik, ia menjabat sebagai Presiden Kongres Nasional Afrika (ANC) pada 1991 sampai 1997. Selain itu, Mandela pernah menjadi Sekretaris Jenderal Gerakan Non-Blokpada 1998 sampai 1999.

Kata-kata oratornya yang terkenal adalah :

“I learned that courage was not the absence of fear, but the triumph over it. The brave man is not he who does not feel afraid, but he who conquers that fear” (Saya belajar bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, tetapi kemenangan di atasnya, Pria pemberani bukanlah orang yang tidak merasa takut , tapi orang yang sanggup mengatasi rasa takut)

 

  1. Adolf hitler

Adolf Hitler lahir di Braunau am Inn, Austria-Hongaria, 20 April 1889 – meninggal di Berlin, Jerman, 30 April 1945 pada umur 56 tahun) adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi (bahasa Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP); Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional) kelahiran Austria. Ia menjabat sebagai Kanselir Jermansejak 1933 sampai 1945 dan diktator Jerman Nazi (bergelar Führer und Reichskanzler) mulai tahun 1934 sampai 1945. Hitler menjadi tokoh utama Jerman Nazi, Perang Dunia II di Eropa, dan Holocaust.Hitler adalah veteran Perang Dunia I dengan banyak gelar. Ia bergabung dengan Partai Pekerja Jerman (pendahulu NSDAP) pada tahun 1919, dan menjadi ketua NSDAP tahun 1921. Tahun 1923, ia melancarkan kudeta di Munich yang dikenal dengan peristiwaBeer Hall Putsch. Kudeta yang gagal tersebut berujung dengan ditahannya Hitler. Di penjara, Hitler menulis memoarnya, Mein Kampf (Perjuanganku). Setelah bebas tahun 1924, Hitler mendapat dukungan rakyat dengan mengecam Perjanjian Versailles dan menjunjung Pan-Jermanisme, antisemitisme, dan anti-komunisme melalui pidatonya yang karismatik dan propaganda Nazi. Setelah ditunjuk sebagai kanselir pada tahun 1933, ia mengubah Republik Weimar menjadi Reich Ketiga, sebuah kediktatoran satu partaiyang didasarkan pada ideologi Nazisme yang totalitarian dan otokratik.

Kata-kata yang terkenal dari seorang hitler adalah “Jika aku mau, aku bisa membunuh seluruh orang yahudi, namun aku akan menyisakkan sedikit dari mereka agar kalian tahu mengapa aku membunuh mereka. “

 

  1. Barack Hussein Obama

lahir 4 Agustus 1961; umur 55 tahun) adalah Presiden Amerika Serikatke-44 yang saat ini sedang menjabat. Ia merupakan orang Afrika Amerika pertama yang menempati jabatan tersebut.

Lahir di Honolulu, Hawaii, Obama merupakan lulusan Universitas Columbia dan Harvard Law School, tempat ia menjadi presidenHarvard Law Review. Ia dulunya seorang penggerak masyarakat di Chicago sebelum mendapat gelar hukumnya. Ia bekerja sebagai jaksa hak-hak sipil di Chicago dan mengajar hukum konstitusi di University of Chicago Law School sejak 1992 sampai 2004. Ia tiga kali mewakili Distrik ke-13 di Senat Illinois mulai tahun 1997 hingga 2004, namun tidak lolos ke tahap Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat tahun 2000.

Pada tahun 2004, Obama mendapat perhatian nasional saat berkampanye mewakili Illionis di Senat Amerika Serikat melalui kemenangannya pada pemilu pendahuluan Partai Demokrat bulan Maret, pidatonya di Konvensi Nasional Demokrat bulan Juli, dan pemilihannya sebagai Senat pada bulan November. Ia memulai kampanye presidennya tahun 2007, dan pada tahun 2008, setelah kampanye pendahuluan melawan Hillary Rodham Clinton, Obama memenangkan mayoritas suara delegasi dalam pemilu pendahuluan partai Demokrat untuk dijadikan calon presiden. Ia kemudian mengalahkan calon dari Partai Republik John McCaindalam pemilihan umum presiden tahun 2008, dan dilantik sebagai presiden pada tanggal 20 Januari 2009.

Kata-kata terkenal nya adalah

  • We did not come to fear the future. We came here to shape it. – Barrack Obama

(Kami tidak datang untuk takut akan masa depan. Kami datang ke sini untuk membentuknya.)

  1. Nicholas James “Nick” Vujicic

adalah penginjil dari Australia dan motivator yang terlahir dengan Sindrom tetra-amelia. Ketika berumur 17 tahun, Vujicic mulai menjadi pembicara di dalam kelompok doa dan membuat sebuah organisasi nirlaba yang bernama “Life Without Limbs”.

Kata-kata hebat nya adalah “If I fail, I try again, and again, and again. If YOU fail, are you going to try again? The human spirit can handle much worse than we realize. It matters HOW you are going to FINISH. Are you going to finish strong?”

 

 

Ten Magic Of Public Speaking

hand-977641_960_720

 

Kemampuan Public Speaking atau berbicara di dean umum ini adalah kemampuan yang tidak banyak dimiliki orang, namun harus untuk di pelajari. Siapapun yang dapat menguasai dan mampu mengaplikasikan keahlian tersebut tentunya akan dapt mudah memasuki pikiran khalayak atau audiencenya. Setelah seorang Public Speaking memahami betul keahlian tersebut, maka tidak akansulit pula bagi pembicara untuk dapat menerka reaksi audience dan menyampaikan makna yang di maksudkannya hingga benra-benar di fahami oleh pendengar.

Public Speaking memiliki 10 keahlian mendasar yang wajib untuk difahami dan di kuasai. Hal inilah yang akan menjadi tolak ukur kualitas dan kuantitas pembicaranya :

  1. Language Proficiency

Adalah teknik penguasaan bahasa, teori, dan sumber-sumber informasi yang mampu menarik secara kuat perhatian dan pemikiran para pendengar. Dengan pembendaharaan bahasa yang dimiliki, serta gaya dalam penyampaian akan semakin mudah menarik perhatian pendengar.

Contoh : Seorang pembicara harus menyampaikan pesannya dengan benar,jelas dan tidak bersifat ambigu serta pemenggalan yang tepat. Kata-kata yang diungkapkan efektif dan tidak bertele-tele misalnya saja ia berkata sebagai makhluk tuhan yang sempurna kita umat manusia harus terus maju kedepan dan tetap selalu menjaga pepohonan agar tumbuh subur dan tidak memburu hewan. Kalimat ini sangat bertele-tele dan tidak efektif, seharusnya langsung saja sebagai manusia kita harus tetap maju dan menjaga alam sekitar agar tetap seimbang.

  1. Say it Right

Maksudnya adalah seorang pembicara harus dapat melafalkan kalimat dengan benar, tidak di perkenankan membawa logat asli yang membuat pengucapan kalimat menjadi aneh atau tidak dapat di mengerti.

Contoh saat menyebutkan merk sebuah body Lotion : Paselin adalah body lotion dengan kandungan SPV yang tinggi. Pelafalan nama merk yang benar seharusnya adalah Vaselin.

  1. Charismatic Speaker

Seorang pembicara haruslah menguasai materi dan faham betul akan apa yang di katakan, agar saat menyampaikan materi tidak membuanya gugup sehingga terlihat tidak memiliki kualitas yang baik sebagai pembicara.

Contoh : Seperti yang telah saya jelaskan yang itu tadi, yang seperti saya bacakan tadi dan di halaman sebelumnya tadi, eeee yang mana ya, pokoknya yang tadi. Hal seperti ini tentu saja seharusnya tidak terjadi dalam penyampaian materi karena tentu saja membuat audience pusing dan kehilangan minat untuk mendengarkan.

  1. Body Language

Karakteristik gerakan anda saat di atas pangung adalah cerminan bagaimana mental anda saat itu, jika pembicara melakukan gerakan yang aneh dan membuat audience merasa tidak nyaman melihatnya, sebaiknya berhenti melakukan gerakan aneh atau turun saja dari panggung. Pembicara dengan gerakan aneh yang jelas menampilkan dirinya over akting atau over nerveus adalah pembicara dengan kualitas buruk.

Contohnya : seorang MC yang terus-terusan menarik-narik roknya yang pendek di depan audience ketika sedang berbicara. Seharusnya dia memakai pakaian yang nyaman dan tidak memaksakan diri.

  1. Confident and Nervous

Adalah ketidak siapan mental sang pembicara saat naik ke panggung atau podium. Hal ini dikarenakan belum terbiasanya atau ketidak siapannya terhadap pandangan berbagai kalangan audience.

Contoh: seorang pembicara yang sangat kaku dalam gerakan saat di atas panggung, mengakibatkan kecanggungannya akan penyampaian materi sehingga tidak maksimal penyampaian makna.

  1. Show Case

Semacam ice breaking yang berfungsi untuk mencaikan suasana agar pembicara lebih dapat di perhatikan dan mendapat perhatian dari audience. Caranya adalah dengan membangun semangat atau membuat lelucon sederhana.

Contoh : dosen memberikan game-game kecil di pertengahan kuliah agar mahasiswanya tidak mengantuk.

  1. Consideration of alternative Solutions

Pembicara disarankan memberikan pertimbangan pada beberapa pendapat audience dan narasumber yang mendekati topik dan temamateri pembicaraan.

Contoh : Indonesia sedang mengalami ekonomi yang terpuruk, sebagai warna negara apa yang harus kita lakukan ? membeli produk import atau produk buatan dalam negri ?. Hal ini akan menimbulkan banyaknya pendapat yang bermunculan dari audience, sehingga pendengar dan pembicara dapat berinteraksi.

  1. Sleigh Audience in your opinion

Membuat audience memiliki opini dan pemikiran yang sama seperti pembicara sehingga timbul kesepahaman antara kedua pihak. Karena pembicara baru dapat dikatakan sukses apabila audience nya dapat terpengaruh oleh materi yang di sampaikannya.

Contoh : “Seharusnya sesama umat beragama tidak lah saling bertengkar dan saling menghormati satu sama lain, tidak saling menjatuhkan agama yang lain, buhkankah setiap manusia berhak menentukan kepercayaannya masing-masing?terlebih lagi indonesia memiliki 6 agama yang berbeda. Tetap bersatu jangan mudah tercerai berai” Kalimat tersebut akan menimbulkan pandangan dan pembenaran pikiran di dalam opini para audiencenya.

  1. Draw great conclusions

Kesimpulan adalah inti dari materi panjang lebar yang telah di sampaikan. Kesimpulan yang diberikan haruslah dpat tertanam di benak para audience agar materi yang tersampaikan tidak serta merta mejadi sebuah angin lalu. Maka pembicara harus dapat mempu menarik perhatian audience untuk yang terakhir dengan membuat mereka merasa bangga telah mendengar materi dari sang pembicara.

Contoh : “maka mulai saat ini marilah kita bersama-sama membangun bangsa dengan tangan kita sendiri agar tak terjajah di kemudian hari !! “. Kalimat kesimpulan yang mengandung makna penyemangat agar senantiasa diingat oleh audience.

  1. Show Empathy at the End Speech

Menutup pembicaraan juga adalah salah satu aspek paling penting yang terakhir kali harus dilakukan oleh pembicara. Tuturkata yang baik dan empati yang di berikan dengan tulus oleh pembicara kepada pendengar dapat menimbulkan kesan lebih pada audience sehingga akan semakin merasa bahwa pembicara adalah benar orang yang berkualitas.

Contoh : “jadilah Bangsa sendiri yang membangun Negeri sendiri, memajukan perekonomian sendiri dan jadi mandiri di mata dunia !! “. Kalimat tersebut adalah contoh dari kalimat perpisahan yang menyemangati.

Logos, Pathos dan Ethos Sebagai Dasar Ilmu Toast-Masters

ethos-pathos-logos

Menjadi public speaker yang efisien dan efektif, akan memberi Anda bekal dan alat untuk membuat perbedaan besar dalam masyarakat. Bahkan, untuk membuat perbedaan dan mengubah dunia. Perkembangan zaman telah ‘memaksa’ setiap orang untuk menguasai kemampuan bicara di depan umum : siapa pun dia, apapun profesinya. Jika Anda ingin membangun presentasi persuasif maka Anda perlu memiliki 3 pilar komunikasi  yang akan membantu Anda mewujudkan itu semua. 3 Pilar tersebut yaitu ethos,  logos dan pathos. Public Speaking bukan lagi monopoli MC, presenter, public figure, ataupun para birokrat.

Logos adalah bukti logis yang disampaikan oleh pembicara.

Pathos adalah hubungan emosional antara presenter dengan audiens.

Ethos adalah karakter (kredibilitas) dari seorang pembicara.

Bagaimana menerapkan tiga pilar tersebut ketika kita sedang berbicara didepan khalayak?

Mari kita bahas satu persatu.

LOGOS

Logos adalah isi dari argumen yang menarik dari sisi logika. Selain itu logos adalah sesuatu yang berhubungan dengan argumen yang logis. Data-data yang disajikan harusah akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah dipahami akan semakin meningkatkan dimensi ethos dari sang pembicara.

Struktur bahasa yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh pikiran para pendengar. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif. Persiapan yang matang adalah kuncinya.

Ada tiga prinsip dasar yang harus dipegang untuk mengembangkan logos  yang kuat.

  • Buatlah dimengerti

Apapun argumen yang disampaikan, harus mudah dipahami oleh audiens. Gunakan bahasa yang sederhana. Jika  menggunakan data berupa angka-angka pastikan bahwa  tidak membuat audiens pusing dengan banyaknya angka yang  disebutkan. Cukup fokus pada angka yang menurut kita penting untuk diketahui oleh audiens. Akan lebih bagus lagi jika menggunakan tampilan visual untuk mendukung argumen dan data-data yang disampaikan.

  • Buatlah logis

Pastikan argumen yang disampaikan, mudah dinalar oleh audiens. Jangan pernah memberikan sebuah pernyataan yang sulit, apalagi yang susah diterima oleh logika. Perlu diingat setiap argumen yang  disampaikan akan dipikirkan oleh audiens jika itu masuk akal, maka mereka akan mempercayainya. Jika tidak masuk akal mereka akan menolaknya.

  • Buatlah nyata

Sebuah argumen yang didasarkan pada fakta dan contoh-contoh konkret cenderung  lebih mudah diterima oleh audiens. Semakin baik fakta yang ditunjukkan maka semakin besar pula kepercayaan audiens terhadap diri anda.

 

Contoh penerapan logos adalah seseorang yang sedang berpidato tentang bahaya merokok, harus dapat menjelaskan secara fakta dan detail bagaimana rokok itu berbahaya, apa saja akibat dari merokok dsb.

PATHOS

Pathos  adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen dari sisilogos dan kompetensi komunikator dari sisi ethos. Penyampaian argumentasi denganpathos inilah yang menguatkan unsur persuasinya. Pathos adalah penentu dari persetujuan pendengar pada pemaparan sang pembicara. Bujukan yang menyasar kepada segi emosi bisa berupa cara penyampaian pesan yang bersemangat dengan bentuk cerita, analogi, atau metafora untuk mengantarkan nilai-nilai secara empatik. Pembicara bisa juga menggunakan imajinasi, harapan, bahkan ketakutan dariaudiens. Kelima prinsip persuasi lainnya bisa dimasukkan disini.

Ketiga dimensi argumentasi yang berupa ethos, logos, dan pathos adalah satu kesatuan dalam segitiga retorika yang amat ampuh dalam membujuk atau seni persuasi. Pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih persuasif dari segi isi/subyek, pendengar/pembaca, dan persona sang pembicara/penulis.

Audiens membutuhkan ketiga sisi segitiga retorika agar yakin terhadap kredibilitas sang komunikator, argumennya logis dan bisa diterima akal sehat, serta merasa dipahami sebagai manusia, bukan sekedar sebagai obyek yang sedang dipengaruhi.

Disini, kuncinya adalah keseimbangan pada kompetensi komunikator, konteks argumen, dan metode audiensi; jangan berlebihan sehingga malah kontra-produktif, namun tetap harmonis antara ketiga poinnya agar persuasif secara optimal.

Contoh penerapan pathos adalah seorang orator yang menyampaikan aspirasi terhadap pemerintahan di hadapan pendengarnya, orator tersebut menyampaikan kesedihan dan keprihatinan terhadap warga miskin yang semakin terpuruk, jika audience menimbulkan respon simpati saat mendengar cerita tersebut, maka orator berhasil memiliki aspek Logos dalam dirinya sebagai pembicara.

ETHOS

Pendekatan teori segitiga retorika ini berasal dari jaman Yunani kuno. sang guru filsafat menerangkan bahwa model persuasi berdasarkan segitiga retorika terdiridari; ethos, logos, dan phatos.

Ethos adalah karakter (kredibilitas) dari seorang pembicara. Logos adalah bukti logis yang disampaikan oleh pembicara. Pathos adalah hubungan emosional antara presenter dengan audiens.

Ethos adalah komponen di dalam argumen yang menegakkan kepercayaan pendengar terhadap kompetensi sang pembicara. Dalam prinsip persuasi bisa termasuk ke dalam prinsip otoritas dan rasa suka. Wawasan, etika dan karakter orang yang menyampaikan argumen haruslah meyakinkan.

 

Dimensi-dimensi Ethos

Dimensi ethos atau faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikator, yaitu ;

1). Kredibilitas

secara sederhana dapat diartikan pandangan komunikate terhadap komunikator. Oleh karena itu persepsi tidaklah tetap melainkan berubah-ubah bergantung kepada pelaku persepsi (komunikate), topik yang dibahas, dan situasi.

2). Atraksi

adalah daya tarik komunikator yang besumber dari fisik. Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik (fisik),

3). Kekuasaan

dalah kemampuan menimbulkan ketundukan. Ketundukan timbul dari interaksi antara komunikator dan komunikate. Kekuasaan menyebabkan seorang komunikator “memaksakan” kehendaknya kepada orang lain, karena ia memiliki sumber daya penting (critical reseorces).

Contoh penerapan ethos adalah Seorang dosen akan selalu didengarkan oleh mahasiswa nya ketika ia sedang berbicara didepan dan memiliki kekuasaan keahlian, sehingga ia dapat menyuruh mahasiswanya menafsirkan suatu teori sesuai dengan pendapatnya.

Sembilan Urutan Membuat Blog WordPress

kenapa-harus-menggunakan-wordpress

Tata cara membuat blog di wordpress.com
1. Buka http ://wordpress.com

2. Muncul “Get Started” lalu klik
Masukkan email anda yang aktif
Pilih nama blog yang sesuai , contoh :
https://coretanvenus.wordpress.com/
3. Pilih tema dan aktifasi blog
Pilih “dashboard”
Pilih “appearance” lalu “themes” kemudian pilih tema yang kita inginkan
4. Membuat judul blog
Klik “appearance” lalu “customize”
Tentukan “site title” dan “tagline”
5. Upload header picture
Klik “appearance” lalu “customize” lalu “header”
6. Membuat halaman/page
Klik “pages” lalu “all pages”
Klik “add new”
7. Mengatur widget
Klik “appearance” lalu “widget”
Drag widget yang kita inginkan ke kolom primary sidebar
8. Membuat news/berita
Klik “posts” lalu “add news”
9. Upload foto di news
Klik “add media” lalu “upload files”
Klik “select files” lalu “insert into post”
10. Mengatur posisi gambar
Klik pada gambar yang telah di upload
Kemudian klik “toolbar toggle” .

Lima Topik Berita Dalam Situs Web Saya

wordpress-custom-post-types

Situs web saya yaitu coretanvenus.wordpress.com didalam web ini ada beberapa topik berita, beberapa diantara nya yaitu :

1. HUKUM DAN KEKUASAAN (https://coretanvenus.wordpress.com/2015/01/10/hukum-dan-kekuasaan/)

Dalam topik berita ini saya membahas tentang hukum dan kekuasaan. Tentang bagaimana hukum atau penegak hukum dapat berjalan dengan adanya pengaruh dari kekuasaan. Saya sedikit mengulas hubungan antara hukum dan kekuasaan. Mungkin ada yang pernah bertanya mengapa hukum bisa menjadi alat untuk melanggengkan kekuasaan bagi pemegang kekuasaan yang jahat ? Sedangkan di sisi lain berpikir bahwa hukum harus dijunjung setinggi-tingginya meskipun langit runtuh. Lalu apa hubungan hukum dengan kekuasaan ? Saya mencoba memaparkan dari pertanyaan-pertanyaan di atas, yaitu bagaimana relasi yang jelas antara hukum dan kekuasaan.

2. Teknologi Media Baru

Disini saya menulis tentang media. Bagaimana media berkembang sedemikian pesat dan hingga akhirnya mempengaruhi dan bahkan menjadi kebutuhan pokok untuk masyarakat. Teknologi media baru banyak memberikan kita hidup, baik dilihat dari segi positif maupun negatif. Apa saja dampak-dampak yang timbul dengan adanya teknologi media baru? untuk lebih jelas nya silahkan klik situs nya disinihttps://coretanvenus.wordpress.com/2014/11/26/teknologi-media-baru/
3. Peran Teknologi, Globalisasi dan Perubahan Sosial

Setiap masyarakat manusia selama hidup nya pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan bisa berkaitan dengan nilai-nilai sosial, pola prilaku, organisasi, lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat atau kekuasaan dan lain-lain. Penyebab perubahan itu sendiri pun beragam. Salah satu penyebab perubahan sosial adalah teknologi. Jika dalam situs diatas saya menulis tentang apa saja dampak-dampak dari teknologi, disini saya mengulas lebih dalam dari salah satu dampak yang ditimbulkan dengan adanya teknologi yaitu globalisasi dan perubahan sosial. Bagaimana teknologi merubah kehidupan dan tatanan masyarakat? Saya mengulasnya lebih dalam disinihttps://coretanvenus.wordpress.com/2014/11/05/kapita-selekta-3-peran-teknologi-globalisasi-dan-perubahan-sosial/
4. Komunikasi dan Interaksi Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Dalam berinteraksi kita harus menghadapi berbagai manusia dengan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda. Untuk itu dalam berinteraksi kita membutuhkan adanya pembauran. Apa itu pembauran ? Bagaimana pembauran dapat terjadi? Apa saja yang mempengaruhi pembauran? Saya menulisnya lebih detail disinihttps://coretanvenus.wordpress.com/2014/10/27/5-komunikasi-dan-interaksi-sosial/

5. Urbanisasi Dan Sosiologi Perkotaan

Apa itu kota? Dan apa fungsi sebuah kota di dalam rangka masyarakat keseluruhan? Bagaimana hubungan kota dengan daerah-daerah sekitarnya? Bagaimana sebuah kota dapat mennjadi pusat kehidupan dan pencarian nafkah serta menjadi pusat perhatian untuk menjadi tempat urbanisasi? Disini saya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Saya jga mengulas sedikit tentang apa itu urbanisasi dan apa penyebab terjadinya urbanisasi. Hal tersebut dapat dibaca secara lengkap disinihttps://coretanvenus.wordpress.com/2014/10/25/kota-dan-urbanisasi/