Peran Motivator dalam Public Speaking dan Tujuan Pidato Saya.

how-i-overcame-the-fear-of-public-speaking_source_flickr_2_1

Dalam teori public speaking, jika makna dan tujuan public speaking adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan kepada orang banyak dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan dan memberikan informasi kepada banyak orang maka setidaknya seorang motivator berperan untuk influence atau mempengaruhi audiences agar merubah sikap, pandangan politik atau mengarahkan agar orang lain berubah sikap atau perilaku khalayak. Tema materi kegiatan ini ditentukan dengan power of words yang mengandung makna. Peran motivator dalam public speaking itu sangat penting, karena bisa mempengaruhi semangat hidup anda. Dengan semangat yang begitu menggebu dari sang motivator dan dengan rangkaian kalimat yang terucap dari bibir seketika menyihir para audiens. Apalagi dengan gaya berbicaranya yang khas dan penuh dengan keyakinan yang menimbulkan sebuah energi besar yang dapat membangkitkan puluhan atau ratusan orang pendengarnya. Kita butuh seorang motivator yang selalu ada di mana pun dan dalam kondisi apa pun kita berada. Seorang motivator tidak akan mampu memenuhi setiap harapan kita. Mereka hanya berusaha memberikan energi kehidupan untuk selanjutnya kita lah yang bertugas memeliharanya.

Ada sedikitnya tiga tujuan utama sebuah kegiatan Public Speaking dilakukan.

Pertama; Informasi (Information) atau hanya sekedar memberi pesan.

KeduaInfluence atau mempengaruhi. Mempengaruhi audiens agar merubah sikap, pandangan politik atau mengarahkan orang lain agar berubah sikap atau perilaku khalayak. Tema materi kegiatan ini biasanya ditentukan dengan kekuatan kata (Power of words) yang mengandung unsur filosofi.

KetigaParticipated In atau mengikuti. Berbgai penafsiran bahwa dalam tujuan ini, kegiatan Public Speaking dianggap sebagai following issue saja. Mendukung kondisi audiens (khalayak) dengan menempatkan diri sebagai orang yang simpatik. Memberi dukungan moral kepada audiens yang sedang mengalami kesusahan karena bencana alam, membangkitkan mereka dengan menunjukkan empatik, memberi penghiburan dengan penuh perhatian.

Dalam pidato saya tentang seks education memiliki tujuan yang jelas. Yaitu :

  1. Memberikan informasi tentang pentingnya seks education dini
  2. Memberi pandangan kepada audience tentang bahaya apa saja yang didapat ketika seks education itu di abaikan
  3. Sebagai rasa prihatin dan empatik kepada anak remaja zaman sekarang yang pergaulanya lost control dan merugikan diri sendiri serta merisihkan masyarakat
  4. Memberi contoh-contoh nyata tentang bahaya nya apabila para remaja mencari tahu sendiri tentang arti seks tanpa bimbingan orang dewasa.
  5. Memberi dukungan moral kepada audience bahwasanya memberi seks education jika dituturkan dengan baik dan benar kepada anak kita bukanlah suatu hal yang tabu dan vulgar.
  6. Memberi keyakinan akan pentingnya seks education bahwasanya hal itu perlu diterapkan agar tidak terjadi lagi aborsi, putus sekolah akibat mengandung, pemerkosaan hingga pembunuhan.
  7. Mempengaruhi atau mengubah pandangan persepsi audience.
  8. Berpartisipasi menyuarakan stop aborsi dan seks bebas pada usia remaja.

Tinggalkan komentar